Menurut penelitian-penelitian yang ada, saat ini suhu permukaan bumi menunjukkan suatu peningkatan yang sangat drastis yaitu sekitar 0,6°C yang terjadi pada 1 abad terakhir. Peningkatan yang terlihat kecil, namun memiliki dampak pemanasan global yang sangat besar bagi kehidupan di Bumi. Dalam berbagai gejala dari terjadinya pemanasan global yang terjadi antara lain : banjir dan kekeringan di wilayah yang tidak biasa mengalaminya, sering terjadinya angin puting beliung, pergantian musim yang sulit untuk diprediksi, serta terumbu karang yang memutih. Berikut pengertian pemanasan global.
Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan global ialah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, daratan, dan laut bumi. Suhu rata-rata global yang terjadi pada permukaan bumi telah meningkat sekitar 0.74 ± 0.18°C selama 1 abad terakhir. IPCC atau Intergovernmental Panel on Climate Change berpendapat bahwa, "sebagian besar terjadinya peningkatan suhu rata-rata global yaitu sejak pertengahan abad 20 yang kemungkinan besar dikarenakan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang mana itu akibat dari ulah manusia itu sendiri melalui efek rumah kaca".Dengan meningkatnya suhu global dapat menyebabkan berbagai perubahan seperti meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang sangat ekstrem, perubahan jumlah dan pola presipitasi, dan naiknya permukaan air laut. Adapun akibat-akibat dari pemanasan global yang lain ialah : hilangnya gletser, punahnya berbagai jenis hewan, dan terpengaruhnya hasil pertanian. Sebagian besar negara-negara di dunia telah menandatangani serta meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah ke pengurangan emisi gas rumah kaca.
Protokol Kyoto merupakan kesepakatan dunia internasional Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), yang bertujuan guna melawan pemanasan global. Protokol Kyoto pada awalnya diadopsi pada 11 Desember 1997 di Kyoto, Jepang, serta sudah mulai berlaku sejak 16 Februari 2005. Pada April 2010, sebanyak 191 negara telah menandatangani dan juga meratifikasi Protokol Kyoto.
Proses Pemanasan Global
Pada saat sinar matahari memasuki atmosfer bumi, maka sinar matahari harus melalui lapisan gas rumah kaca. Setelah mencapai dari seluruh permukaan bumi, maka tumbuhan, air, tanah, dan komponen-komponen ekosistem yang lainnya akan menyerap energi yang berasal dari sinar matahari tersebut. Sisanya kemudian akan dipantulkan kembali ke atmosfer. Sebagian energi dapat dikembalikan ke angkasa, akan tetapi sebagian yang lainnya akan terperangkap oleh gas rumah kaca di atmosfer dan kemudian akan dikembalikan ke bumi sehingga dapat dikenal dengan efek rumah kaca atau green house effect. Efek rumah kaca dapat membuat mencairnya bongkahan-bongkahan es yang ada di kutub. Apabila dibiarkan secara terus-menerus, maka permukaan air laut akan naik sehingga menyebabkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah tepi pantai yang ada di bumi.
Hal seperti itu dapat berlangsung terus-menerus setiap hari. Semakin banyak panas matahari yang masuk ke bumi, maka semakin banyak pula gas-gas yang tidak dapat dikembalikan ke atmosfer sehingga mengakibatkan bumi semakin panas.
Penyebab Pemanasan Global (Global Warming)
Banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang faktor-faktor atau penyebab terjadinya pemanasan global. Menurut para ahli bahwa pemanasan global dapat terjadi karena meningkatnya gas rumah kaca yang ada di atmosfer yang merangkap panas, namun tidak hanya itu saja, terdapat banyak lagi yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global yang perlu Anda ketahui guna memperbaiki hal tersebut. Penyebab Pemanasan Global antara lain :- Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi-energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar dari energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, seperti cahaya tampak. Pada saat energi tersebut mengenai permukaan Bumi, maka ia akan berubah dari cahaya menjadi panas yang dapat menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi kemudian akan menyerap sebagian panas tersebut dan sisanya akan dipantulkan kembali. Sebagian dari panas ini adalah sebagai radiasi inframerah gelombang panjang ke angkasa luar.
Sedangkan sebagian panas akan tetap terperangkap di atmosfer bumi, sehingga menyebabkan menumpuknya jumlah gas rumah kaca seperti karbondioksida, metana, dan air yang menjadi perangkap dari gelombang radiasi ini. Gas-gas tersebut dapat menyerap serta memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan oleh Bumi, sehingga akibatnya panas tersebut kemudian tersimpan di permukaan Bumi.
Hal tersebut akan terjadi berulang-ulang serta menyebabkan suhu bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut dapat berfungsi sebagaimana kaca yang ada di dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsentrasi gas-gas di atmosfer, maka semakin banyak pula panas yang terperangkap di bumi. Sebenarnya, efek rumah kaca ini dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup yang ada di bumi, hal ini karena apabila tidak ada panas maka akan membuat bumi menjadi sangat dingin. Sehingga es akan menutupi permukaan Bumi. Namun, akibat dari jumlah gas-gas berlebih di atmosfer, maka akibatnya adalah pemanasan global. - Meningkatnya Gas Rumah Kaca
Adanya berbagai jenis gas mempunyai sifat yang memerangkap panas, yang pada akhirnya panas yang terpantul dari permukaan bumi tidak dapat untuk diteruskan ke cahaya dikarenakan dari gas tersebut, gas-gas tersebut dinamakan gas rumah kaca. Gas yang berperan yaitu karbondioksida (CO2). Adapun penyebab meningkatnya gas CO2 antara lain : pembakaran minyak bumi, pembakaran bahan bakar batu bara, serta pembakaran gas alam. - Efek umpan balik
Efek umpan balik merupakan salah satu penyebab pemanasan global yang dipengaruhi oleh proses-proses umpan balik yang dihasilkannya. Contohnya adalah penguapan air. Pada kasus pemanasan yang diakibatkan oleh bertambahnya berbagai gas rumah kaca seperti karbondioksida, pemanasan dapat menyebabkan lebih banyaknya air yang akan menguap ke atmosfer. Hal ini karena uap air adalah gas rumah kaca, pemanasan ini akan terus terjadi serta dapat menambah jumlah uap air yang ada di udara sampai tercapainya kesetimbangan konsentrasi uap air.
Efek rumah kaca yang dihasilkannya akan lebih besar jika dibandingkan oleh akibat dari gas CO2 (karbondioksida) sendiri. Walaupun umpan balik dapat meningkatkan kandungan air absolut yang ada di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau mungkin agak menurun yang disebabkan karena udara menghangat. Umpan balik hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan, hal ini sebab karbondioksida mempunyai usia yang panjang di atmosfer.
Efek umpan balik disebabkan karena pengaruh awan yang sedang menjadi objek penelitian pada saat ini. Jika dilihat dari bawah, awan dapat memantulkan radiasi infra merah balik ke permukaan, hal ini yang dapat meningkatkan efek pemanasan global. Namun sebaliknya jika dilihat dari atas, awan akan memantulkan sinar Matahari serta radiasi infra merah ke angkasa, hal ini yang dapat meningkatkan efek pendinginan.
Efek netto-nya pendinginan atau pemanasan bergantung pada detail-detail tertentu seperti tipe serta ketinggian awan. Detail-detail tersebut sulit untuk direpresentasikan dalam model iklim, hal ini karena awan sangat kecil jika dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan dalam memantulkan cahaya atau albedo oleh es. Pada saat temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub akan mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersama dengan melelehnya es, maka daratan atau air dibawahnya terbuka. Daratan maupun air mempunyai kemampuan untuk memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan sehingga dapat menimbulkan es yang mencair, menjadi siklus berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat dari terlepasnya CH4 dan CO2 dari melunaknya tanah beku atau dikenal dengan permafrost adalah mekanisme yang berkontribusi terhadap pemanasan. Es meleleh akan melepas senyawa CH4 yang dapat menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan dalam menyerap karbon menjadi berkurang pada saat ia menghangat, hal ini disebabkan karena oleh menurunnya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga dapat membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang berperan sebagai penyerap karbon yang rendah. - Penggunaan CFC yang Tidak Terkontrol
Cloro Flour Carbon atau yang biasa disingkat dengan CFC merupakan suatu bahan kimia yang digabungkan menjadi suatu bahan guna memproduksi peralatan, khususnya untuk peralatan rumah tangga. CFC pada umumnya terdapat pada AC dan kulkas. - Polusi Kendaraan yang Berbahan Bakar Bensin
Kendaraan merupakan salah satu penyebab terbesar dalam terjadinya pemanasan global. Hal ini karena, polusi yang dihasilkan oleh kendaraan yang berbahan bakar bensin yang mana hasil pembuangannya menghasilkan gas CO2 (karbon dioksida) yang berlebihan. Gas CO2 tersebut menjadi penyebab utama dalam terjadinya pemanasan global, sebab karbon dioksida merupakan gas yang dapat memerangkap panas sehingga panas tersebut tidak dapat keluar ke angkasa. - Polusi Metana oleh Peternakan, Perkebunan, dan Pertanian
Gas metana juga menjadi salah satu penyebab terbesar sebagai penyebab dalam terjadinya pemanasan global. Gas metana berasal dari berbagai macam bahan organik yang kekurangan oksigen yang merupakan hasil pemecahan bakteri, sedangkan pada peternakan, contohnya usus hewan ternak dan meningkatnya produksi hewan ternak maka juga ikut meningkatnya gas metana yang dilepaskan ke permukaan bumi. - Kerusakan Hutan
Hutan mempunyai fungsi guna menyerap karbon dioksida serta mengeluarkan oksigen. Apabila hutan rusak akibat pembakaran dan penebangan, maka yang terjadi ialah sedikitnya jumlah karbon dioksida yang dapat diserap hutan serta semakin banyak karbon yang berkumpul di atmosfer sehingga mengakibatkan pemanasan global. - Penggunaan Energi Listrik yang Boros
Energi listrik yang sebagian besar digunakan merupakan hasil dari pembakaran minyak bumi dan juga batu bara, yang mana hasil pembakaran tersebut akan menghasilkan karbon dioksida. - Jumlah Kendaraan yang Terus Meningkat
Jumlah kendaraan yang meningkat, jumlah karbon dioksida juga meningkat, sehingga dapat mengakibatkan pemanasan global. - Pembakaran Sampah yang Berlebihan
Pembakaran sampah yang dilakukan secara massal dapat mengakibatkan pemanasan global, hal ini karena hasil dari pembakaran sampah ialah gas metana. - Banyak Bangunan yang Menggunakan Rancangan Rumah Kaca
Akhir-akhir ini banyak dibangun bangunan-bangunan tinggi yang menggunakan rancangan rumah kaca. Adapun efek yang ditimbulkannya ialah rumah kaca tidak dapat menyerap matahari akan tetapi memantulkanya ke udara. Oleh sebab itu, semakin banyak bangunan yang menggunakan rancangan rumah kaca, maka semakin panas pula suhu permukaan bumi. - Konsep rumah modern
Konsep rumah modern menjadi salah satu penyebab pemanasan global. Perkembangan dunia menjadi semakin berkembang dan banyak manusia yang lebih memilih untuk mendesain rumahnya yang banyak terdiri dari kaca dan ini menyebabkan cahaya matahari akan memantul ke udara lagi yang pada akhirnya hal tersebut menimbulkan efek rumah kaca. - Lapisan Ozon yang Semakin Menipis
Lapisan ozon berguna untuk melindungi penduduk bumi dengan cara memfilter cahaya matahari supaya gelombang yang beresiko tidaklah sampai ke bumi. Dengan banyaknya gas di udara dapat mengakibatkan kebocoran susunan ozon. Kebocoran ozon dapat berlangsung setiap waktu sementara sistem pengembaliannya membutuhkan waktu lama. Mungkin saja satu waktu susunan dari ozon akan benar–benar hilang. - Pembusukan sampah organik secara alami
Adanya sampah-sampah organik yang ditampung di tempat pembuangan akhir (TPA) akan mengalami proses pembusukan secara alami. Proses pembusukan tersebut mengakibatkan sampah akan mengeluarkan gas metana (CH4). Hal ini dapat dikatakan pengumpulan serta penampungan sampah di TPA hanya penyelesaian sementara yang terkait dengan masalah kebersihan kota. Banyaknya sampah yang dibiarkan akan menjadi sumber pencemaran gas metana.
Gas metana adalah salah satu komponen dari gas rumah kaca yang kekuatannya sekitar 21 kali lipat apabila dibandingkan dengan gas karbondioksida (CO2) dan ini menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pemantulan panas dari bumi. Pembusukan sampah organik dapat terjadi pada limbah peternakan, pertanian, dan sebagainya. - Luas hutan semakin menurun
Luas hutan yang menurun menjadi salah satu penyebab pemanasan global. Seringnya pembakaran hutan secara liar membuat lahan hutan menjadi semakin berkurang. Hutan memiliki peranan yang penting untuk kehidupan, sebab hutan merupakan paru-paru dunia.
Dampak dari hutan yang semakin berkurang yaitu cuaca yang semakin memburuk yang disebabkan karena tidak ada yang membantu untuk mengubah karbondioksida menjadi oksigen, pernafasan pun menjadi terganggu sebab cuaca yang kekurangan masukan oksigen sehingga menjadi pencemaran udara. - Keadaan bumi yang tua
Umur bumi diperkirkan sekitar 4,6 milyar tahun dan bumi sudah ditinggali lebih dari 1 generasi dari mulai nabi adam hingga sekarang abad 21 telah tak terhitung jumlahnya. Tiap-tiap generasi tentu dapat mengakibatkan pergantian yang terjadi pada lingkungan termasuk mengakibatkan pemanasan global sedikit demi sedikit.
Dampak Pemanasan Global (Global Warming)
Pemanasan global memiliki dampak yang sangat luas sehingga memberikan pengaruh besar bagi kehidupan di bumi, khusunya bagi kehidupan manusia. Berikut dampak pemanasan global.-
1) Gangguan ekologis
Hewan serta tumbuhan akan menjadi makhluk hidup yang sulit untuk menghindar efek pemanasan global ini sebab sebagian besar lahan dikuasai oleh manusia. Pada saat pemanasan global, beberapa hewan cenderung bermigrasi ke atas pegunungan atau ke arah kutub. Tumbuhan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru sebab habitat lamanya menjadi hangat. Namun, pembangunan manusia dapat menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang akan bermigrasi ke arah utara atau selatan terhalangi oleh kota-kota atau lahan pertanian mungkin akan mati. Terdapat beberapa tipe spesies yang tidak mampu untuk berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
2) Iklim mulai tidak stabil
Para ilmuwan memprediksikan bahwa selama terjadinya pemanasan global, daerah bagian Utara (Northern Hemisphere) akan memanas dibandingkan daerah-daerah lainnya di Bumi. Alhasil, gunung-gunung es mencair serta daratan akan semakin mengecil. Jumlah es di perairan utara yang terapung akan lebih sedikit. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin pada saat pemanasan global tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah-daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan lebih cepat mencair. Di beberapa area, musim tanam akan lebih panjang. Pada musim dingin, suhu pada malam hari cenderung meningkat.
Daerah-daerah yang hangat akan menjadi semakin lembap karena adanya air-air yang menguap dari lautan. Hal ini dikarenakan uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga uap air dapat meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Namun, uap air yang lebih banyak juga dapat membentuk awan yang lebih banyak, yang pada akhirnya akan memantulkan cahaya Matahari kembali ke angkasa, yang mana hal ini da[at menurunkan proses pemanasan. Kelembapan yang tinggi dapat meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, berkisar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit. Curah hujan di seluruh dunia sudah meningkat sebesar 1% dalam 1 abad terakhir. Badai akan menjadi sering. Air akan lebih cepat untuk menguap. Sebagai akibatnya terdapat beberapa daerah yang akan menjadi lebih kering. Anginbertiup lebih kencang serta mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai yang memperoleh kekuatannya dari hasil penguapan air, akan menjadi lebih besar dari sebelumnya.
3) Peningkatan permukaan laut
Perubahan tinggi pada rata-rata muka laut diukur dari daerah yang mempunyai lingkungan yang stabil secara geologi. Pada saat atmosfer menghangat, lapisan pada permukaan lautan akan menghangat juga, yang pada akhirnya membuat volumenya membesar dan menaikkan permukaan laut. Pemanasan dapat menyebabkan mencairnya es di kutub, khususnya sekitar Greenland yang memperbanyak volume air di laut. Adapun tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat sebesar 4 - 10 inchi (10 – 25 cm) selama abad ke-20 serta para ilmuwan IPCC telah memprediksi bahwa peningkatan lebih lanjut sekitar 4 - 35 inci (9 – 88 cm) pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut memiliki memengaruhi yang besar terhadap kehidupan di daerah pantai. Kenaikan sebesar 40 inchi (100cm) dapat menenggelamkan 17,5% daerah Bangladesh, 6% daerah Belanda, dan pulau-pulau lainnya. Erosi yang terjadi di bukit pasir, tebing, dan pantai akan meningkat. Pada saat tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir yang disebabkan air pasang akan meningkat di daratan. Banyak negara-negara kaya yang akan menghabiskan dana besar guna melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin lainnya mungkin hanya melakukan evakuasi daerah pantai.
Bahkan dengan sedikit kenaikan tinggi muka laut memiliki dampak yang sangat berpengaruh pada ekosistem pantai. Kenaikan sebesar 20 inchi (50 cm) dapat menenggelamkan separuh rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, namun tidak di daerah yang sudah dibangun dan perkotaan. Kenaikan muka laut dapat menutupi sebagian besar dari Everglades, Florida.
4) Suhu global cenderung meningkat
Banyak orang yang beranggapan bahwa Bumi kita yang hangat dapat menghasilkan lebih banyak makanan daripada sebelumnya, namun hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Sebagai contoh bagian selatan Kanada, mungkin akan mendapat keuntungan dari tingginya tingkat curah hujan dan lamanya masa tanam. Namun, di sisi lain, lahan pertanian tropis semi kering di negara-negara benua Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang memakai air irigasi yang berasal dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika terdapat kumpulan salju atau snowpack musim dingin, yang memiliki fungsi sebagai reservoir alami, akan mencair pada saat sebelum puncak masa tanam. Tanaman pangan serta hutan akan mengalami serangan dari berbagai jenis serangga dan penyakit.
5) Cuaca akan sulit untuk diprediksi serta lebih ekstrem.
6) Naiknya permukaan laut yang dapat mengakibatkan banjir, pulai-pulau akan tenggelam, dan bahkan tsunami.
7) Air tanah akan dengan cepat menguap sehingga menyebabkan kekeringan.
8) Mengakibatkan kekeringan yang terjadi di wilayah pertanian sehingga tanaman-tanaman akan rusak.
9) Mengakibatkan gagal panen dikarenakan cuaca ekstrem dengan adanya banjir yang membuat tanaman pertanian menjadi terendam.
10) Gunung-gunung es akan mencair.
11) Populasi hewan serta tumbuhan akan menurun.
12) Meluasnya penyakit-penyakit yang dapat menyerang manusia, contohnya DBD dan malaria.
13) Meningkatnya hama pangan yang merupakan akibat dari perubahan iklim.
14) Curah hujan meningkat serta badai yang akan sering terjadi.
15) Angin akan bertiup menjadi lebih kencang dengan pola yang berbeda-beda sehingga dapat membentuk angin puting beliung.
16) Meningkatnya kasus orang meninggal yang merupakan akibat dari cuaca ekstrem seperti : stroke, stress, dehidrasi, dam jantung.
17) Angka kematian akan semakin meningkat.
118) Tingkat kesuburan tumbuhan akan semakin berkurang.
Cara Mengatasi Pemanasan Global
Banyak cara mengatasi pemanasan global yang dapat dilakukan oleh manusia. Karena pengaruh bumi yang semakin hari semakin tua yang membuat lapisan bumi menjadi mudah mengalami panas, sehingga diperlukan adanya kesadaran manusia guna menjaga kelestarian lingkungan yang memberikan pengaruh dampak positif bagi kehidupan. Berikut cara mengatasi pemanasan global.- Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor
Salah satu cara mengatasi pemanasan global yang pertama yaitu dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor untuk pergi ke tempat yang ingin dikunjungi. Sering menggunakan kendaraan bermotor akan menambah pencemaran udara dan pemanasan global. Oleh sebab itu agar menjaga lingkungan dari pemanasan global, alangkah baiknya untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor atau menggunakan transportasi umum. Hal ini bertujuan untuk mengurangi polusi yang dapat membuat suhu bumi naik dan mengakibatkan pemanasan global. - Mengubah perilaku mulai dari diri sendiri
Cara mengatasi pemanasan global adalah dengan cara mengubah perilaku diri sendiri guna tehindar dari pemanasan global. Perilaku manusia yang terlalu memanfaatkan sesuatu dengan berlebihan dapat membuat keadaan bumi menjadi sekamin panas. Adapun cara mengatasi pemanasan global yang dapat dilakukan antara lain :
1) Mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar bensin.
2) Melakukan penghijauan dan reboisasi.
3) Mengurangi penggunaan motor mobil.
4) Hemat dalam pemakaian listrik.
- Jangan melakukan penebangan pohon sembarangan
Salah satu cara mengatasi pemanasan global yaitu dengan tidak melakukan penebangan pohon sembarangan, hal ini karena sangat berpengaruh dalam pemanasan global. Pohon mempunyai fungsi sebagai paru-paru dunia yang memiliki peran penting dalam kehidupan makhluk hidup. Banyak orang atau oknum tidak bertanggung jawab dalam penebangan pohon secara liar dan pembakaran, padahal hal-hal yang dilakukannya tersebut dapat menyebabkan polusi, perusakan lahan, dan pencemaran udara. Hal-hal tersebut yang berpengaruh besar pada pemanasan global, yang membuat bumi semakian panas. - Mengurangi penggunaan lampu pada saat tidak dibutuhkan
Mengggunakan listrik terlalu lama dan secara berlebihan menjadi salah satu penyebab pemanasan global, terlebih jika penggunaan listrik pada siang hari karena dapat menyebabkan panas bumi semakin meningkat. Walaupun memang hal ini dianggap sepele, namun apabila semakin banyak yang tidak menghemat dalam penggunaan lampu setiap harinya justru dapat menyebabkan pemanasan global lebih cepat karena panas yang terkumpul dari lampu-lampu yang digunakan akan membuat panas bumi meningkat. - Mengurangi gas karbondioksida
Mengurangi gas karbondioksida menjadi salah satu cara mengatasi pemanasan global. Gas karbondioksida (CO2) adalah salah satu gas yang berbahaya yang menganggu kesehatan makhluk hidup. Mengurangi gas karbondioksida dapat dapat dilakukan dengan melakukan penanaman tumbuhan dalam jumlah banyak. Sebab tumbuhan dapat menyerap gas karbondioksida dengan cara fotosintesis dan dapat menghasilkan oksigen. - Melestarikan hutan
Guna mencegah pemanasan global dapat dengan melestarikan hutan, sebab masih banyak hutan yang masih rawan dengan pengrusakan dan pembakaran liar yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Oleh sebab itu masyarakat beserta pemerintah harus melakukan upaya-upaya guna menjaga serta melestarikan hutan dengan bersama-sama sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi makhluk hidup. - Membuat saluran ventilasi rumah yang cukup
Salah satu cara mengatasi pemanasan global yaitu dengan membuat saluran ventilasi rumah yang cukup. Hal ini karena pada umumnya pada setiap rumah yang memakai AC dapat menyebabkan cepatnya pemanasan global, guna mengurangi atau mengatasi hal tersebut sebaiknya memberikan saluran ventilasi yang cukup pada rumah, supaya angin dapat masuk ke dalam rumah serta memberikan kesejukan. Anda juga dapat menanam pepohonan di pekarangan rumah, supaya dapat merasakan kesejukan dari pohon-pohon yang ditanam di pekarangan rumah.
Demikianlah artikel tentang pengertian pemanasan global, penyebab pemanasan global, dampak pemanasan globalm dan bagaimana cara mengatasi pemanasan global. Pemanasan global mempunyai dampak yang significant bagi kehidupan bumi dan manusia itu sendiri.
Oleh sebab itu, sedikit demi sedikit manusia harus dapat mulai memperbaikinya sehingga bumi dapat terselamatkan secara perlahan-lahan. Namun perlu diketahui bahwa perbaikan masalah suhu bumi tidak dapat dilakukan satu pihak saja, melainkan setiap orang harus bekerjasama sehingga dapat lebih maksimal.
Posting Komentar